Tumor Otak, Gejala dan Risiko bagi Kesehatan

Tumor otak adalah massa atau pertumbuhan sel abnormal di otak, yang dapat bersifat nonkanker (jinak) atau kanker (malignant).

Namun tumor jinak dapat tumbuh dalam ukuran besar dan menjadi mematikan.

Tumor otak memiliki tanda dan gejala yang berbeda, tergantung jenisnya.

Gejala tumor otak bisa bervariasi dan sering kali tidak disadari karena menyerupai gejala penyakit lain.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala tumor otak agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Melansir dari timesofindia.com, berikut gejala dan bahaya tumor otak.

Diagnosis dini tumor otak Sakit kepala bisa menjadi masalah kesehatan umum.

Namun, di sisi lain sakit kepala tetap saja menjadi gejala paling umum yang kerap terjadi akibat tumor otak sehingga penting untuk menanggapi secara serius gejala-gejala ini agar dokter dapat mendiagnosis dengan cara yang tepat.

Kapan tumor otak mulai menunjukkan tanda? Tumor otak yang menunjukkan gejala disebabkan adanya pertumbuhan sel-sel yang abnormal.

Pertumbuhan sel-sel tidak normal di dalam otak tersebut akan menyebabkan masalah karena otak dilindungi tengkorak dan ruangannya terbatas.

Tumor ini dapat menekan otak dan saraf di sekitar sehingga akan menyebabkan banyak gejala.

Durasi pertumbuhan dapat bervariasi dari orang ke orang dan dapat memakan waktu lebih dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada seberapa cepat bermetastasis.

Jangan anggap enteng tanda-tanda ini Menurut Mayo Clinic, beberapa gejala umum tumor otak yang bisa diabaikan adalah: -Sakit kepala yang berangsur-angsur menjadi lebih sering dan lebih parah.

-Mual atau muntah yang tidak dapat dijelaskan.-Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan tepi.-Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki.-Keseimbangan tubuh hilang.-Kesulitan bicara -Kehilangan kekuatan pada lengan atau kaki.-Sering merasa bingung.

Tumor otak dan kejang Tumor dapat mengiritasi bagian otak hingga menyebabkan kejang.

Kejang sering kali merupakan sinyal pertama tumor otak.

Faktanya, Cancer Research UK menjelaskan sekitar 8 dari 10 orang (hingga 80 persen) dengan tumor otak didiagnosis setelah mengalami kejang.

“Anda mungkin mengalami beberapa sentakan atau kedutan pada tangan, lengan, atau kaki, atau kejang mungkin mempengaruhi seluruh tubuh,” jelas organisasi tersebut.

Menurut US National Brain Tumor Society, kejang adalah serangan mendadak atau disebabkan oleh semburan listrik abnormal di otak.

Tanda-tandanya antara lain kontraksi otot, tatapan mata kabur, dan kehilangan kesadaran.

Selama kejang Anda mungkin mengalami perubahan penglihatan, seperti melihat bintik-bintik atau bentuk mengambang, menyentak tak terkendali, kebingungan, dan kesemutan di lengan atau kaki.

Perubahan perilaku dan kepribadian yang perlu diperhatikan Para ahli percaya tumor otak juga dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan suasana hati yang tiba- tiba.

Gejala ini biasa terjadi pada orang yang tumornya terletak di lobus frontal otak, yang merupakan bagian yang mengontrol kepribadian dan emosi.

Bagian ini juga membantu mengatur kemampuan untuk mengontrol perilaku dan mengelolanya.

Siapa yang berisiko? Tidak ada cara untuk memprediksi siapa yang bisa dan tidak bisa terkena tumor otak.

Namun, ada faktor risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan.

Menurut Mayo Clinic, paparan radiasi bisa membuat orang rentan terkena tumor di otak.

Orang-orang yang telah terkena jenis radiasi yang disebut radiasi pengion (ionizing radiation) memiliki peningkatan risiko tumor otak.

Alasan lain orang dapat menderita tumor otak apabila memiliki riwayat keluarga dengan penyakit sama atau kelainan genetik tertentu terkait tumor otak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *