Apa Penyebab Sering Buang Air Kecil?

Orang buang air kecil enam kali hingga delapan kali dalam satu hari.

Mengutip Medical News Today, kondisi ketika orang buang air kecil lebih dari delapan kali sehari atau lebih dari tiga liter sehari dalam bidang medis disebut poliuria.

Misalnya, ketika orang buang air kecil lebih dari tujuh kali dalam sehari, jika telah mengonsumsi sekitar dua liter cairan sepanjang hari itu.

Buang air kecil merupakan proses yang kompleks melibatkan berbagai sistem tubuh.

Mengutip WebMD, sering buang air kecil menjadi gejala dari banyak masalah yang berbeda, tak hanya terlalu banyak mengonsumsi cairan.

Ketika sering buang air kecil juga mengalami demam dan rasa sakit atau ketaknyamanan di perut, kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih.

Perawatan untuk kandung kemih yang terlalu aktif bisa dimulai dari terapi perilaku, yaitu pelatihan ulang kandung kemih, modifikasi diet, mengendalikan asupan cairan, latihan kegel, biofeedback.

Kondisi terlalu sering buang air kecil jika disertai beberapa gejala tadi, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli medis.

Adapun beberapa gangguan kesehatan serius yang mempengaruhi terlalu sering buang air kecil selain infeksi atau peradangan saluran kemih, yaitu tumor di bagian panggul, masalah neurologis, dan pengaruh obat-obatan.

Semakin tua seseorang, banyak perubahan yang dialami tubuhnya, salah satunya kondisi fisik dan organ tubuh, salah satunya saluran kemih.

Mengutip Mayo Clinic, penurunan fungsi saluran kemih menyebabkan beragam kondisi, salah satunya sulit menahan buang air kecil.

Kesulitan menahan buang air kecil atau inkontinensia urine sangat rentan dialami lansia, terutama wanita.

Kondisi ini menyebabkan lansia sering mengompol.

Merujuk National Institute on Aging, inkontinensia urine tersebab beberapa kondisi.

Adapun inkontinensia urine yang dialami pria terjadi akibat penyumbatan dari gangguan prostat yang dialami.

Ada beberapa faktor pemicu lainnya yang menyebabkan seseorang memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kondisi inkontinensia urine.

Mengutip Urology Care Foundation, pola konsumsi makanan dan minuman yang memenughi kebutuhan nutrisi dibutuhkan tubuh untuk mencegah inkontinensia urine.

M.

RIZQI AKBAR Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *