Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi desa wisata mangrove Pandang Tak Jemu di Kampung Tua Bakau Sirip, Nongsa, Batam Kepulauan Riau, Selasa, 31 Mei 2022.
Desa wisata ini masuk dalam kategori 50 besar desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sandiaga mengatakan terpilihnya Pandang Tak Jemu sebagai 50 besar desa wisata terbaik melalui proses seleksi yang panjang.
“Lebih dari 7 ribu desa wisata ada di seluruh Indonesia pada tahun 2022 dan terjaring 3.419 peserta desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia,” kata dia, Selasa Menurut Sandiaga, pemberian anugerah sudah melalui beragam tahap kurasi berdasarkan penilaian dewan juri terhadap 7 kategori penilaian klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui website Jejaring Desa Wisata.
“Mulai dari proses kurasi menjadi 500 desa wisata, kemudian 300 desa wisata.
Lalu dikerucutkan kembali 100 besar hingga terpilih 50 desa wisata terbaik,” ujarnya.
Sandiaga menyebutkan ada tiga aspek yang dimiliki desa wisata Pandang Tak Jemu yakni rekreasi, edukasi dan konservasi.
“Karena (wisata) ini kita tidak hanya menciptakan lapangan kerja, sudah ada 100 lapangan kerja, ibu-ibu diberdayakan,” kata dia.
Pengelola wisata Gerri D Semet mengatakan hutan mangrove desa wisata Pandang Tak Jemu sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Kawasan ini tidak dikelola perorangan tetapi bersama warga setempat.
“Semuanya kita libatkan masyarakat setempat, ada yang membuat kerajinan, ada yang bergerak dalam melaksanakan iven seperti menari dan lainnya,” kata Gerri.
Menurut Gerri, tidak hanya sebagai tempat berlibur, desa wisata Pandang Tak Jemu bisa menjadi tempat edukasi mangrove.
“Sekarang masih membutuhkan rumah edukasi mangrove untuk para pengunjung yang berdatangan ke Pandang Tak Jemu,” ujarnya.